Sabtu, 12 Desember 2015

KEHIDUPAN DI DUNIA SEBAGAI BATU LONCATAN MENUJU ALAM BERIKUTNYA

Kehidupan dunia merupakan proses menuju alam berikutnya, yaitu alam barzah, alam mahsyar, dan alam akhirat. Kehidupan di dunia hanya sementara, kita hidup di dunia sekitar antara usia 60 sampai 100 tahun kalau ditakdirkan hidup sampai 60 tahun ke atas. Bahkan ada yang meninggal dunia di bawah usia 60 tahun.   

Yang perlu kita sikapi dan dibenahi adalah apa saja yang harus kita lakukan atau kita amalkan selama hidup di dunia ini. Tidak usah menghitung berapa lama hidup di dunia ini karena masalah usia adalah urusan Allah Yang Maha Kuasa.

Hal-hal yang harus kita lakukan dan harus dimiliki adalah selalu meningkatkan keimanan  kepada Allah SWT dan selalu meningkatkan taqwa kita kepada-Nya. Dan selalu beramal shaleh kepada sesama manusia dan lingkungan sekitarnya.

Melaksanakana semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah. Melaksanakan rukun Islam adalah sebagai perwujudan dari melaksanakan rukun Iman. Dengan Iman yang ada dalam hati, kita dengan ikhlas melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah.

Kita hidup di alam dunia pada saat ini harus selalu berusaha sebaik-baiknya mencari rezeki Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup, supaya kehidupannya sejahtera. Sebab rezeki dari Allah tidak langsung turun dari langit tetapi harus selalu berusaha dan selalu memohon kepada Allah SWT. yang dilaksanakan sesudah shalat.

Kita selalu membaca basmalah setiap mengawali suatu pekerjaan sehingga kita selalu dekat dan berkomunikasi dengan Allah SWT dan kita insya Allah selalu dalam lindungan-Nya.


Jumat, 11 September 2015

SUKSES KARENA MENTAATI PERATURAN

Kita sebagai manusia mempunyai akal budi dalam menjalani kehidupan di dunia ini  dan harus selalu konsisten dalam mentaati peraturan yang ada. Karena tanpa adanya peraturan, perjalanan kehidupan kita tidak terarah.  

Kita dikatakan sukses bila selalu mentaati peraturan yang ada. Karena dengan peraturan, proses suatu kegiatan berjalan dengan lancar tanpa mengalami hambatan yang menyebabkan terhambatnya suatu kesuksesan.

Dalam Al Qur an surat An Nisa' ayat 59, Allah SWT berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah (Al Qur an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. "

Dari Abdullah bin Umar, dari Nabi Muhammad SAW bersabda :

"Wajib bagi setiap muslim untuk mendengar dan taat (kepada ulil amri), baik dalam perkara yang dia senangi maupun dia benci, kalau dia diperintah dalam perkara maksiat, maka dia tidak boleh mendengar maupun taat."  (HR. Bukhari 4/429 dan Muslim 3/1469)

Kita pada saat berlalu lintas di jalan raya juga harus mematuhi peraturan yang ada hubungannya dengan lalu lintas (rambu-rambu lalu lintas) di jalan raya, termasuk harus dimkinya surat-surat, seperti surat ijin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK) 

Jumat, 04 September 2015

MENJADI MANUSIA YANG BERTAQWA

Manusia diciptakan oleh Allah SWT menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi. Karena manusia adalah salah satu makhluk Allah yang sempurna, di samping mempunyai nafsu juga mempunyai akal pikiran. Dengan akal pikiran dan hidayah dari Allah itu, manusia dapat berpikir dengan benar dan terarah tentang hakikat kehidupan di dunia yang fana ini, dari mana kita, sekarang ada di mana, dan setelah ini mau ke mana  serta dapat membedakan yang benar dan yang salah.

Dengan akal pikiran tersebut manusia dapat mengamati ciptaan Allah berupa  alam semesta ini. Akan takjub dengan keadaan alam semesta ini, yang sangat luas dan sangat indah ciptaan Allah SWT tersebut. Masya Allah. Allah Maha Kuasa dan Maha Pencipta.

Kita sebagai manusia yang telah dianugerahkan akal pikiran oleh Allah SWT dapat berpikir dan merenung tentang dirinya yang sempurna ciptaan-Nya, serta berpikir dan mengagumi ciptaan Allah yang lain, seperti pemandangan alam yang indah, gunung-gunung yang tinggi menjulang ke langit, sungai-sungai yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah kemudian bermuara ke laut yang luas, dan memperhatikan bintang-bintang yang bertaburan di langit, bulan yang menerangi bumi kalau sudah malam gelap gulita, dan pada siang hari matahari bersinar dengan terangnya.

Dengan semuanya itu, kita sebagai manusia harus bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita semuanya, sehingga kita semua dapat hidup dan bernapas dengan baik. Sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT, yaitu dengan bertaqwa kepada-Nya. Dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Dengan selalu bertaqwa kepada Allah SWT, akan diberi rezeki oleh Allah SWT dari arah yang tidak disangka-sangka datangnya. Seperti firman Allah SWT dalam surat At Thalaq ayat 2-3 :

"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."

Kemudian juga firman Allah dalam Al Qur an surat Al A'raaf ayat 96 :

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."   

Jumat, 28 Agustus 2015

MENJADI TELADAN YANG BAIK

Seruan yang selalu disampaikan pada waktu sebelum mengerjakan shalat Jum'at adalah mengajak kita semua supaya selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan bertaqwa maksudnya adalah menjalankan semua perintah Allah SWT, dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kita harus selalu menjaga hubungan baik kepada Allah SWT dengan selalu beriman dan bertaqwa kepada-Nya dan selalu menjaga hubungan baik kepada yang lain. Maksudnya adalah dengan selalu berbuat baik kepada sesama dan lingkungannya,

Kita sebagai manusia dengan ditaqdirkan hidup di dunia yang fana ini sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Kita bertanggung jawab kepada yang dipimpinnya. Kepala keluarga bertanggung jawab kepada yang dipimpinnya dalam keluarga. Dan masing-masing dari diri kita bertanggung jawab pada diri kita sendiri.

Kita sebagai makhluk Allah SWT, sebaiknya selalu menasihati terhadap diri kita sendiri dengan selalu mengevaluasi diri , apakah yang kita lakukan setiap hari sudah sesuai dengan keridhoan Allah SWT Sebaiknya yang kita lakukan setiap hari selalu diniatkan ibadah kepada Allah SWT supaya rezeki yang kita dapatkan dari pekerjaan itu selalu mendapat barokah dari Allah SWT

Kita sebagai manusia dan sebagai makhluk Allah yang paling sempurna ciptaan-Nya dibandingkan makhluk Allah yang lain, maka sebaiknya selalu bersyukur kepada Allah SWT dengan selalu berlomba-lomba dalam kebaikan di dunia ini sehingga apabila kita meninggal dapat dikenang dan diteladani kebaikannya oleh orang lain.





Jumat, 21 Agustus 2015

MENSYUKURI NIKMAT ALLAH SWT

Nikmat Allah SWT yang dilimpahkan kepada kita sangat banyak dan tidak terhitung banyaknya. Kita harus selalu mensyukuri nimat Allah SWT dengan selalu melaksanakan segala perintah Allah dan selalu menjauhi segala larangan-Nya.

Firman Allah SWT dalam Al Qur an surat Al Baqarah ayat 172 :

"Wahai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersykurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah"

Firman Allah SWT dalam Al Qur an surat Al 'Ankabut ayat 17 :

"Sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepada kalian. Maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, sembahlah Dia, dan besrsyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan".

Dengan bersyukur, maka nikmat Allah akan semakin bertambah. Sebaliknya, jika tidak bersyukur, maka azab dari Allah akan datang mengancam.

Allah berfirman dalam Al Qur an surat Ibrahim ayat 7 :

"Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah ( nikmat ) pada kalian; dan jika kalian mengingkari ( nikmat-Ku ), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."    

Jumat, 14 Agustus 2015

TUJUAN HIDUP DI DUNIA

Suatu ajakan kepada setiap orang Islam yang selalu disampaikan pada setiap hari Jum'at sebelum mengerjakan shalat Jum'at. adalah selalu mengajak bertaqwa kepada Allah SWT. Yaitu kita selalu mengerjakan perintah Allah SWT dan selalu menjauhi segala larangan Allah SWT.

Allah mencipkan manusia di dunia ini adalah untuk selalu beribadah kepada Allah SWT. Beribadah maksudnya adalah menyembah kepada Allah SWT dengan mengerjakan shalat dan segala aktifitas yang kita kerjakan di dunia ini diniatkan karena Allah SWT jangan kepada lainnya selain Allah SWT.

Firman Allah dalam Al Qur an surat Adz Dzaariyaat ayat 56-58 :

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh".

Firman Allah dalam Al Qur an surat Ar Ra'd ayat 16 :

"Katakanlah : "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya : "Allah." Katakanlah : "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfatan dan tidak (pula) kemudaratan bagi mereka sendiri?"  

Kita beribadah kepada Allah SWT harus ikhlas. Kalau ibadah kita tidak ikhlas, ibadah kita tidak diterima Allah SWT. Yang dimaksud ikhlas adalah tanpa pamrih tidak mengharap pujian dan sanjungan dari orang lain.

Segala aktifitas kita tergantung dari niatnya  Diniatkan untuk urusan dunia atau karena Allah SWT. Dan hendaknya segala aktifitas kita diniatkan karena Allah SWT supaya diterima.

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Khattab R,A, ia berkata : "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :   

"Segala amal itu tergantung niatnya dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seoranga wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujuinya."

Jumat, 07 Agustus 2015

KONSISTEN DALAM MELAKSANAKAN SHALAT JUM'AT

Marilah kita selalu bersyukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat yang banyak kepada kita. Tanda rasa syukur kita kepada Allah SWT adalah dengan cara melaksanakan segala yang diperintahkan oleh Allah SWT dan berusaha meniggalkan segala yang dilarang oleh Allah SWT. Shalawat dan salam, selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Basar Muhammad SAW, semoga kita nanti di akhirat mendapat syafaatnya. Amiin.

Kita melaksanakan segala sesuatu harus dilaksanakan dengan konsisten. Tanpa adanya sikap konsisten yang kita kerjakan tidak akan mencapai tujuan yang maksimal. Demikian juga kita dalam melaksanakan suatu amal shaleh harus dilaksanakan dengan konsisten, seperti melaksanakan shalat Jum'at. Dalam melaksankan shalat Jum'at harus istiqamah. Maksudnya adalah kita melaksanakan shalat Jum'at terus menerus, kecuali dalam keadaan sakit. 

Bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Kita selalu melaksanakan raikaian ibadah pada bulan Ramadhan itu, dengan selalu melaksanakan shalat lail pada malam bulan Ramadhan. Seperti melaksanakan shalat tarawih,, shalat tahajjud, shalat tasbih, shalat hajat, iktikaf di masjid, tadarus Al Qur an, dzikrullah, dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dan pada itu siangnya selain membaca Al Qur an, juga mengerjakan shalat dhuha. 

Kita pada saat ini telah memasuki bulan Syawal, yaitu  tanggal 22 Syawal 1436 H. Dalam bulan Syawal ini, marilah kita konsisten dengan segala amalan shaleh kita seperti amalan shaleh kita selama bulan Ramadhan itu. Dengan nikmat yang banyak dari Allah SWT itu, kita harus selalu mensyukuri, dengan selalu konsisten atau istiqamah dengan amal shaleh kita. Dan juga konsisten meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah SWT.

Dengan berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman kepada Allah SWT dan ditambah dengan amalan-amalan sunnah lainnya, insya Allah, dihapus dosa-dosa kita sebelumnya oleh Allah SWT. Dan jangan sampai kita berbuat dosa lagi sesudah bulan Ramadhan ini sehiggga segala amalan kita selama bulan Ramadhan tidak sia-sia.






Jumat, 31 Juli 2015

SHALAT JUM'AT TANGGAL 14 SYAWAL 1436 H.

Setiap orang Islam laki-laki diwajibkan mengerjakan shalat Jum'at, sedangkan untuk orang Islam perempuan tidak wajib mengerjakan shalat Jum'at, namun bila dia mengerjakan maka kewajiban shalat dhuhurnya telah gugur (tidak perlu shalat dhuhur lagi ).

Firman Allah dalam A Qur an surat Al Jumuah ayat 9 :
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".

Nabi Muhammad SAW, bersabda :
"Shalat Jum'at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanalan secara berjemaah, kecuali empat  golongan, yaitu budak, wanita, anak kecil, dan orang yang sedang sakit". (HR. Abu Daud dan Al Hakim, hadits sahih ).    

Kemudian ada lagi sabda Nabi Muhammad SAW :
"Barangsiapa meninggalkan tiga kali shalat Jum'at karena menganggap enteng (malas) tanpa ada alasan yang dapat diterima, niscaya Allah SWT akan menutup hatinya" (HR. Abu Ja'ad Adh Dhumasry RA.) 

Para jemaah yang mengahadiri shalat Jum'at di Masjid Agung Sampang dengan penuh hikmat mendengarkan dan menyimak isi khutbah shalat Jum'at.
Inti dari isi khutbah Jum'at tersebut adalah sebagai berikut :
  • Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
  • Menjaga diri dan keluarganya dari siksa api neraka, yaitu senantiasa melaksanakan segala perintah Allah SWT. dan senantiasa menjauhi segala larangan Allah SWT.
          Firman Allah dalam Al Qur an surat At Tahrim ayat 6
        "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang 
         bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang 
         keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka 
         dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan".  
  • Mendidik dan membimbing anak-anak dan cucu kita dengan akhlak yang mulia. Selalu beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas hati dan selalu berbakti kepada kedua orangtuanya.
  • Anak-anak dan cucu kita lahir dalam keadaan fitrah, suci tanpa dosa. Kewajiban kedua orangtuanya untuk mendidik dan membimbing ke arah yang baik, yang diridhoi Allah SWT.
  • Kewajiban kedua orangtuanya untuk selalu mengawasi putra dan putrinya dari pergaulan yang tidak baik, karena lingkungan sekitar sangat besar pengaruhnya bagi kepribadiannya. 
  • Anak-anak kita merupakan aset bagi orangtua, karena dengan anak shaleh dan shaleha, dapat mengamalkan segala perintah Allah, sehingga orangtuanya dapat pahala juga.

Jumat, 17 Juli 2015

SHALAT JUM'AT PADA 1 SYAWAL 1436 H.

Para jemaah shalat Jum'at pada 1 Syawal 1436 H berdatangan sampai tangga pintu masuk Masjid Agung Sampang. Hal ini karena sanak famili sudah berdatangan dari luar kota untuk bersilaturrahmi kepada keluarganya. Mereka mudik ke kampung halamannya untuk merayakan hari Idul Fitri, dan saling bersalaman serta saling memaafkan atas segala kesalahan dan kehilafan masing-masing.

Bulan Ramadhan sudah pergi dan akan kembali lagi tahun yang akan datang. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita akan dapat bertemu lagi dengan puasa Ramadhan itu tahun yang akan datang?
Seharus kita menangis, karena puasa Ramadhan telah pergi dari kita. Kita belum tentu masih hidup satu tahun yang akan datang.
Berpuasa dalam Ramadhan, melatih diri kita untuk menjadi orang yang bersih dari segala dosa dan noda. Dan dengan berpuasa pada bulan Ramadhan menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan berpuasa karena iman dan mengaharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya. Pada sepuluh hari terakhir ada malam lailatul qadar dan turunnya Al Qur an. Kita melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, pahalanya berlipat ganda.

Kita sudah berpuasa selama bulan Ramadhan, apakah sudah berpuasa dengan benar sesuai dengan ketentuan  yang disyareatkan oleh Allah SWT ? Apakah kita berpuasa, hanya sekedar menahan dan haus saja tanpa mengendalikan hawa nafsu ? Kalau berpuasa, kita tidak dapat mengendalikan hawa nafsu, maka yang diperoleh dalam puasanya tersebut adalah lapar dan dahaga saja.

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga" ( HR. Ath Thabrani )

Kita melaksanakan shalat lail atau melaksanakan iktikaf, hanya pada malam ganjil saja, sedangkan malam-malam yang genab kita tidak melaksanakan, sehingga ada hal yang kurang atau terabaikan dalam melaksanakan amalan dalam bulan Ramadhan tahun ini. Atau kita melaksanakan shalat lail tidak ikhlas karena Allah sehingga kita tidak mendapat apapun pada malam itu karena kita riya dalam amalan tersebut.

Suatu harapan bagi kita semua adalah semoga yang kita amalkan selama bulan Ramadhan tersebut dilaksanakan dengan benar sesuai dengan ketentuan yang disyareatkan dalam agama kita, dan juga mudah-mudahan segala amalan kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT, diampuni segala dosa kita, sehingga kita menjadi orang yang bertaqwa, dan kita kembali kepada fitri, tidak mempunyai dosa seperti bayi yang baru lahir.


SELAMAT HARI IDUL FITRI 1 SYAWAL 1436 H.

Setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan, umat Islam merayakan hari Idul Fitri 1436 H. di Masjid Agung Sampang. Mereka telah berjuang menata diri dan membenah diri dengan berpuasa Ramadhan, menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Mereka bukan hanya menahan lapar dan dahaga saja tapi juga harus dapat mengendalikan hawa nafsunya dari terbit fajar sampai terbenam matahari selama satu bulan.

Mereka berpuasa selama satu bulan dengan hati yang ikhlas dan sabar karena Allah, mereka telah mencapai dan meraih kemenangan itu dengan ber-Idul Fitri dengan hati suka cita.

Insya Allah kita telah mencapai tujuan berpuasa dalam bulan Ramadhan tersebut yaitu taqwa kepada Allah SWT, setelah kita telah benar-benar melaksanakan puasa Ramadhan tahun ini dengan iman dan mengaharapkan keridhaan Allah SWT. Dengan taqwa kepada Allah, insya Allah kita akan mendapat perlindungan dari Allah SWT. Dan akan mendapat kebahagiaan dan keselamatan di dunia lebih-lebih kebahagiaan dan keselamatan yang hakiki di kehidupan akhirat nanti.

Berpuasa pada bulan Ramadhan karena dilandasi iman dan mengharapkan keridhaan Allah SWT, insya Allah diampuni dosa-dosanya, dan dalam bulan Ramadhan juga kita melaksanakan amalan wajib, serta amalan-amalan sunnah dengan ikhlas karena Allah SWT dan pahalanya berlipat ganda.

Berpuasa dalam bulan Ramadhan, agar kita dapat dan memiliki taqwa kepada Allah SWT, melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Dan juga dengan berpuasa, diharapkan kita memiliki kepribadian sebagai berikut :

  1. Jujur. Kita berpuasa menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai terbenam matahari, melatih kita supaya mempunyai sifat dan kepribadian jujur. Kita berpuasa merasa diawasi Allah SWT sehingga dapat menghindari dari hal-hal yang membatalkan puasanya. Dengan kepribadian yang jujur berarti kita akan memilki kepribadian yang benar. 
  2. Malu. Kita berpuasa, melatih diri kita supaya mempunyai rasa malu melakukan hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah, yang dapat menurunkan martabat kemanusiaannya. Malu membatalkan puasanya dengan tidak ada sebab, sedangkan orang lain yang ada di sekitarnya sedang berpuasa. 
  3. Empati. Dengan berpuasa menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai dengan terbenam matahari, dapat mendidik diri kita mempunyai sifat dan kepribadian  empati terhadap orang lain yang sedang menderita karena tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan berpuasa, kita akan memiliki sifat ada kepudulian terhadap fakir miskin dan yatim piatu.





  

Jumat, 10 Juli 2015

SHALAT JUM'AT PADA TANGGGAL 23 RAMADHAN 1436 H

Suatu harapan untuk kita semua para jemaah shalat Jum'at di masjid Agung Sampang, adalah selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Marilah kita selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT. 

Dalam melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan ini, adalah kita melaksanakan salah satu rukun Islam dan wajib dilaksanakan oleh orang-orang yang beriman untuk mencapai derajat taqwa kepada Allah.

Firman  Allah SWT dalam Al Qur an surat Al Baqarah ayat 183 :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa". 

Dengan memperhatikan firman Allah tersebut, maka tujuan kita berpuasa adalah untuk mencapai derajat taqwa kepada Allah SWT.

Kita berpuasa pada bulan Ramadhan, juga perbanyaklah amalan sunnah, baik siang hari maupun pada malam hari. Kita laksanakan amalan-amalan wajib dan sunnah itu dalam bulan Ramadhan, dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT., sehingga dengan demikian, kita insya Allah akan mendapat derajat taqwallah. Serta orang yang malaksanakan ibadah puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa di masa lalu.

Sabda Nabi Muhammad SAW  :

"Barangsiapa yang berpuasa dalam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni" (HR. Bukhori dan Muslim)

Kita melaksanakan puasa sudah 22 hari, dan akan 23 hari. Kemudian kita melakukan muhasabah. Apakah puasa yang kita laksanakan selama 22 hari itu sudah sesuai dengan standar ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT. Dan yang sekarang, apakah sudah sesuai dengan ketentuan Allah ? Apa masih belum sesuai dengan standar ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT.? Dengan muhasabah berarti kita mengadakan instrospeksi diri terhadap segala yang kita laksanakan sebelumnya. Hal ini kita lakukan supaya kita lebih serius lagi dalam melaksanakan segala amalan ibadah kepada Allah SWT dan untuk mencapai derajat taqwa kita kepada Allah SWT.
Dengan takwallah supaya kita menjadi orang yang bersih lahir bathin dan menjadi manusia yang mulia disisi Allah SWT.

Firman Allah SWT dalam Al Qur an surat Al Hujurat ayat 13 :

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian disisi Allah adalah yang paling bertaqwa di antara kalian".



Jumat, 03 Juli 2015

SHALAT JUM 'AT KETIGA DALAM BULAN RAMADHAN 1436 H.

Dengan niat karena Allah, para muslimin telah menunaikan shalat Jum'at di Masjid Agung Sampang. Dan juga dengan mengharap ridha Allah SWT, para muslimin melangkahkan kakinya, baik yang rumahnya dekat dengan masjid maupun yang rumahnya jauh dengan masjid mereka dengan ikhlas melaksanakan shalat Jum'at.

Suatu harapan yang baik, yang selalu disampaikan kepada kaum muslimin pada waktu rangkaian pelaksanaan shalat Jum'at, adalah untuk selalu meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, yaitu untuk selalu mengerjakan segala yang diperintah  oleh Allah, dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT.

Kita harus selalu meningkat taqwa kepada Allah SWT, karena kita akan dihadapkan kepada yang akan terjadi kepada kita, yaitu kematian. Suatu saat kita akan mati, karena hidup sebelum kematian lebih singkat daripada menunggu hidup sesudah kematian. 

Kita keluar dari rumah, akan lari dari kematiaan tapi suatu saat kematian itu pasti datang juga. Tidak ada orang yang bisa menghindar dari kematian itu. Tapi yang paling penting yang harus kita lakukan adalah bekal menghadapi kematian itu. Sebaik-baik bekal menghadapi kematian adalah kita selalu beriman kepada Allah SWT dan  meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT.

Ada tiga amalan yang dapat mengalir terus pahalanya, miskipun orang tersebut sudah mati, adalah seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a
"Apabila seseorang itu meninggal dunia maka terputuslah amalannya, kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak yang shaleh mendoakan untuknya". 

Jumat, 26 Juni 2015

SHALAT JUM'AT PADA MINGGU KEDUA BULAN RAMADHAN 1436 H.

Kita sebagai manusia yang beriman tetap termotivasi untuk menghadir shalat Jum'at di Masjid Agung Sampang, hal ini karena merupakan perwujudan tanda rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah diberi  nikmat Iman dan Islam. Mereka lakukan juga untuk bekal hidup dalam rangka menuju alam  akhirat nantinya yang bahagia karena keridhaan Allah SWT.

Kita melaksanakan shalat Jum'at pada bulan Ramadhan ini, merupakan kesempatan yang harus dilaksakan sebaik-baiknya, karena pahala kebaikannya berlipat ganda dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Bukan saja shalat Jum'at, tapi juga shalat fardhu lainnya dan juga shalat-shalat sunnah, yang dikerjakan pada bulan Ramadhan pahala kebaikannya berlipat ganda.

Beramal sunnah pada bulan Ramadhan, pahalanya sama dengan amalan wajib. Sedangkan amalan wajib pada bulan Ramadhan, pahalanya 70 kali lipat dibanding bulan lainnya

Kita melaksanakan puasa Ramadhan berarti kita telah melaksanakan Rukun Islam yang keempat. Dan melaksanakan puasa Ramadhan, diwajibkan kepada orang-orang yang beriman agar menjadi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Alhamdulillah kita sampai kepada bulan Ramadhan kembali, berarti kita yang beriman diberi kesempatan lagi untuk mohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa kita, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja yang terlanjur kita lakukan dalam satu tahun.

Dalam bulan Ramadhan ini, kita perbanyak amalan yang baik, seperti shadaqah, berdzikir kepada Allah SWT, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, shalat dhuha, membaca Al Qur an, shalat malam, dan membaca istighfar kepada Allah SWT Semua yang kita amalkan harus ikhlas karena Allah SWT.

Bulan Ramadhan adalah bulan untuk mendapatkan rahmat dan pengampunan dari Allah SWT, maka kita jangan buang-buang waktu untuk selalu beribadah kepada Allah SWT dan berbuat baik kepada sesama manusia.




Jumat, 19 Juni 2015

SHALAT JUM'AT PADA AWAL RAMADHAN 1436 H

Pelaksanaan shalat Jum'at di Masjid Agung Sampang pada awal bulan puasa Ramadhan pada tahun 1436 H / 2015 ini  seperti biasanya para jemaah yang hadir memenuhi Masjid Agung Sampang sampai pada tangga masuk di luar. Semua lapisan masyarakat yang laki-laki yang sudah baligh wajib hadir di Masjid Agung Sampang untuk melaksanakan shalat Jum'at, sedangkan anak-anak dianjurkan untuk mengerjakan shalat Jum'at sebagai pembelajaran. Sedang yang wanita mengerjakan shalat Dzuhur di rumah masing-masing.

Pelaksanaan shalat Jum'at pada bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan ini, para jemaah antusias sekali untuk melaksanakan kewajiban shalat Jum'at yang pahalanya berlipat ganda dan mendengarkan khutbat shalat Jum'at dengan sikap tawadu' dan penuh perhatian.

Intisari dari khutbat shalat Jum'at pada awal minggu pertama padan bulan Ramadhan ini, antara lain adalah :
  1. Mengajak kepada para jemaah untuk selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
  2. Bertaqwa maksudnya adalah mengerjakan segala yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang oleh Allah SWT.
  3. Mengerjakan amalan wajib dan sunnah pada bulan Ramadhan ini karena pahalanya berlipat ganda
  4. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, ampunan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syetan dibelenggu.
  5. Dalam bulan Ramadhan pada sepuluh hari terakhir dan tanggal ganjil terdapat malam Lailatul Qadar. suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan dan malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan Allah SWT dan merupakan suatu malam turunya Al Qur an
  6. Kita melaksanakan amalan wajib seperti melaksankan shalat lima waktu, berpuasa pada Ramadhan, dan zakat fitrah dan amalan sunnah, seperti shalat malam. membaca Al Qur an, menghadiri pengajian, merupakan tanda syukur kita kepada Allah SWT terutama kita telah mendapat nikmat Iman dan Islam.
  7. Kita harus bersungguh-sungguh dan mengharap ridho Allah SWT dalam melaksanakan amalan wajib dan sunnah. Melaksanakan shalat dengan tuma'ninah, khusu' dan konsentarasi, melaksanakan puasa tidak saja menahan tidak makan dan minum, tapi juga jaga hati dari penyakit hati, jaga mata, telinga, ucapan, dan perbuatan dari hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah SWT.
  8. Kalau menjalankan puasa hanya menahan lapar dan haus saja dari terbit fajar sampai terbenam matahari, tapi tidak menjaga hati, ucapan, telinga, mata, dan perbuatan dari hal-hal yang tidak diridhoi Allah, maka yang didapat dari puasanya adalah lapar dan dahaga saja.
  9. Bulan Ramadhan adalah bulan melatih diri untuk menjadi orang bersih lahir bathin. Menjadi orang yang bermartabat dan menjadi manusia yang mulia dengan keridhoan Allah SWT.