Jumat, 31 Juli 2015

SHALAT JUM'AT TANGGAL 14 SYAWAL 1436 H.

Setiap orang Islam laki-laki diwajibkan mengerjakan shalat Jum'at, sedangkan untuk orang Islam perempuan tidak wajib mengerjakan shalat Jum'at, namun bila dia mengerjakan maka kewajiban shalat dhuhurnya telah gugur (tidak perlu shalat dhuhur lagi ).

Firman Allah dalam A Qur an surat Al Jumuah ayat 9 :
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".

Nabi Muhammad SAW, bersabda :
"Shalat Jum'at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanalan secara berjemaah, kecuali empat  golongan, yaitu budak, wanita, anak kecil, dan orang yang sedang sakit". (HR. Abu Daud dan Al Hakim, hadits sahih ).    

Kemudian ada lagi sabda Nabi Muhammad SAW :
"Barangsiapa meninggalkan tiga kali shalat Jum'at karena menganggap enteng (malas) tanpa ada alasan yang dapat diterima, niscaya Allah SWT akan menutup hatinya" (HR. Abu Ja'ad Adh Dhumasry RA.) 

Para jemaah yang mengahadiri shalat Jum'at di Masjid Agung Sampang dengan penuh hikmat mendengarkan dan menyimak isi khutbah shalat Jum'at.
Inti dari isi khutbah Jum'at tersebut adalah sebagai berikut :
  • Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
  • Menjaga diri dan keluarganya dari siksa api neraka, yaitu senantiasa melaksanakan segala perintah Allah SWT. dan senantiasa menjauhi segala larangan Allah SWT.
          Firman Allah dalam Al Qur an surat At Tahrim ayat 6
        "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang 
         bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang 
         keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka 
         dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan".  
  • Mendidik dan membimbing anak-anak dan cucu kita dengan akhlak yang mulia. Selalu beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas hati dan selalu berbakti kepada kedua orangtuanya.
  • Anak-anak dan cucu kita lahir dalam keadaan fitrah, suci tanpa dosa. Kewajiban kedua orangtuanya untuk mendidik dan membimbing ke arah yang baik, yang diridhoi Allah SWT.
  • Kewajiban kedua orangtuanya untuk selalu mengawasi putra dan putrinya dari pergaulan yang tidak baik, karena lingkungan sekitar sangat besar pengaruhnya bagi kepribadiannya. 
  • Anak-anak kita merupakan aset bagi orangtua, karena dengan anak shaleh dan shaleha, dapat mengamalkan segala perintah Allah, sehingga orangtuanya dapat pahala juga.

Jumat, 17 Juli 2015

SHALAT JUM'AT PADA 1 SYAWAL 1436 H.

Para jemaah shalat Jum'at pada 1 Syawal 1436 H berdatangan sampai tangga pintu masuk Masjid Agung Sampang. Hal ini karena sanak famili sudah berdatangan dari luar kota untuk bersilaturrahmi kepada keluarganya. Mereka mudik ke kampung halamannya untuk merayakan hari Idul Fitri, dan saling bersalaman serta saling memaafkan atas segala kesalahan dan kehilafan masing-masing.

Bulan Ramadhan sudah pergi dan akan kembali lagi tahun yang akan datang. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita akan dapat bertemu lagi dengan puasa Ramadhan itu tahun yang akan datang?
Seharus kita menangis, karena puasa Ramadhan telah pergi dari kita. Kita belum tentu masih hidup satu tahun yang akan datang.
Berpuasa dalam Ramadhan, melatih diri kita untuk menjadi orang yang bersih dari segala dosa dan noda. Dan dengan berpuasa pada bulan Ramadhan menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan berpuasa karena iman dan mengaharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya. Pada sepuluh hari terakhir ada malam lailatul qadar dan turunnya Al Qur an. Kita melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, pahalanya berlipat ganda.

Kita sudah berpuasa selama bulan Ramadhan, apakah sudah berpuasa dengan benar sesuai dengan ketentuan  yang disyareatkan oleh Allah SWT ? Apakah kita berpuasa, hanya sekedar menahan dan haus saja tanpa mengendalikan hawa nafsu ? Kalau berpuasa, kita tidak dapat mengendalikan hawa nafsu, maka yang diperoleh dalam puasanya tersebut adalah lapar dan dahaga saja.

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga" ( HR. Ath Thabrani )

Kita melaksanakan shalat lail atau melaksanakan iktikaf, hanya pada malam ganjil saja, sedangkan malam-malam yang genab kita tidak melaksanakan, sehingga ada hal yang kurang atau terabaikan dalam melaksanakan amalan dalam bulan Ramadhan tahun ini. Atau kita melaksanakan shalat lail tidak ikhlas karena Allah sehingga kita tidak mendapat apapun pada malam itu karena kita riya dalam amalan tersebut.

Suatu harapan bagi kita semua adalah semoga yang kita amalkan selama bulan Ramadhan tersebut dilaksanakan dengan benar sesuai dengan ketentuan yang disyareatkan dalam agama kita, dan juga mudah-mudahan segala amalan kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT, diampuni segala dosa kita, sehingga kita menjadi orang yang bertaqwa, dan kita kembali kepada fitri, tidak mempunyai dosa seperti bayi yang baru lahir.


SELAMAT HARI IDUL FITRI 1 SYAWAL 1436 H.

Setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan, umat Islam merayakan hari Idul Fitri 1436 H. di Masjid Agung Sampang. Mereka telah berjuang menata diri dan membenah diri dengan berpuasa Ramadhan, menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Mereka bukan hanya menahan lapar dan dahaga saja tapi juga harus dapat mengendalikan hawa nafsunya dari terbit fajar sampai terbenam matahari selama satu bulan.

Mereka berpuasa selama satu bulan dengan hati yang ikhlas dan sabar karena Allah, mereka telah mencapai dan meraih kemenangan itu dengan ber-Idul Fitri dengan hati suka cita.

Insya Allah kita telah mencapai tujuan berpuasa dalam bulan Ramadhan tersebut yaitu taqwa kepada Allah SWT, setelah kita telah benar-benar melaksanakan puasa Ramadhan tahun ini dengan iman dan mengaharapkan keridhaan Allah SWT. Dengan taqwa kepada Allah, insya Allah kita akan mendapat perlindungan dari Allah SWT. Dan akan mendapat kebahagiaan dan keselamatan di dunia lebih-lebih kebahagiaan dan keselamatan yang hakiki di kehidupan akhirat nanti.

Berpuasa pada bulan Ramadhan karena dilandasi iman dan mengharapkan keridhaan Allah SWT, insya Allah diampuni dosa-dosanya, dan dalam bulan Ramadhan juga kita melaksanakan amalan wajib, serta amalan-amalan sunnah dengan ikhlas karena Allah SWT dan pahalanya berlipat ganda.

Berpuasa dalam bulan Ramadhan, agar kita dapat dan memiliki taqwa kepada Allah SWT, melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Dan juga dengan berpuasa, diharapkan kita memiliki kepribadian sebagai berikut :

  1. Jujur. Kita berpuasa menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai terbenam matahari, melatih kita supaya mempunyai sifat dan kepribadian jujur. Kita berpuasa merasa diawasi Allah SWT sehingga dapat menghindari dari hal-hal yang membatalkan puasanya. Dengan kepribadian yang jujur berarti kita akan memilki kepribadian yang benar. 
  2. Malu. Kita berpuasa, melatih diri kita supaya mempunyai rasa malu melakukan hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah, yang dapat menurunkan martabat kemanusiaannya. Malu membatalkan puasanya dengan tidak ada sebab, sedangkan orang lain yang ada di sekitarnya sedang berpuasa. 
  3. Empati. Dengan berpuasa menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai dengan terbenam matahari, dapat mendidik diri kita mempunyai sifat dan kepribadian  empati terhadap orang lain yang sedang menderita karena tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan berpuasa, kita akan memiliki sifat ada kepudulian terhadap fakir miskin dan yatim piatu.





  

Jumat, 10 Juli 2015

SHALAT JUM'AT PADA TANGGGAL 23 RAMADHAN 1436 H

Suatu harapan untuk kita semua para jemaah shalat Jum'at di masjid Agung Sampang, adalah selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Marilah kita selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT. 

Dalam melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan ini, adalah kita melaksanakan salah satu rukun Islam dan wajib dilaksanakan oleh orang-orang yang beriman untuk mencapai derajat taqwa kepada Allah.

Firman  Allah SWT dalam Al Qur an surat Al Baqarah ayat 183 :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa". 

Dengan memperhatikan firman Allah tersebut, maka tujuan kita berpuasa adalah untuk mencapai derajat taqwa kepada Allah SWT.

Kita berpuasa pada bulan Ramadhan, juga perbanyaklah amalan sunnah, baik siang hari maupun pada malam hari. Kita laksanakan amalan-amalan wajib dan sunnah itu dalam bulan Ramadhan, dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT., sehingga dengan demikian, kita insya Allah akan mendapat derajat taqwallah. Serta orang yang malaksanakan ibadah puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa di masa lalu.

Sabda Nabi Muhammad SAW  :

"Barangsiapa yang berpuasa dalam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni" (HR. Bukhori dan Muslim)

Kita melaksanakan puasa sudah 22 hari, dan akan 23 hari. Kemudian kita melakukan muhasabah. Apakah puasa yang kita laksanakan selama 22 hari itu sudah sesuai dengan standar ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT. Dan yang sekarang, apakah sudah sesuai dengan ketentuan Allah ? Apa masih belum sesuai dengan standar ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT.? Dengan muhasabah berarti kita mengadakan instrospeksi diri terhadap segala yang kita laksanakan sebelumnya. Hal ini kita lakukan supaya kita lebih serius lagi dalam melaksanakan segala amalan ibadah kepada Allah SWT dan untuk mencapai derajat taqwa kita kepada Allah SWT.
Dengan takwallah supaya kita menjadi orang yang bersih lahir bathin dan menjadi manusia yang mulia disisi Allah SWT.

Firman Allah SWT dalam Al Qur an surat Al Hujurat ayat 13 :

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian disisi Allah adalah yang paling bertaqwa di antara kalian".



Jumat, 03 Juli 2015

SHALAT JUM 'AT KETIGA DALAM BULAN RAMADHAN 1436 H.

Dengan niat karena Allah, para muslimin telah menunaikan shalat Jum'at di Masjid Agung Sampang. Dan juga dengan mengharap ridha Allah SWT, para muslimin melangkahkan kakinya, baik yang rumahnya dekat dengan masjid maupun yang rumahnya jauh dengan masjid mereka dengan ikhlas melaksanakan shalat Jum'at.

Suatu harapan yang baik, yang selalu disampaikan kepada kaum muslimin pada waktu rangkaian pelaksanaan shalat Jum'at, adalah untuk selalu meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, yaitu untuk selalu mengerjakan segala yang diperintah  oleh Allah, dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT.

Kita harus selalu meningkat taqwa kepada Allah SWT, karena kita akan dihadapkan kepada yang akan terjadi kepada kita, yaitu kematian. Suatu saat kita akan mati, karena hidup sebelum kematian lebih singkat daripada menunggu hidup sesudah kematian. 

Kita keluar dari rumah, akan lari dari kematiaan tapi suatu saat kematian itu pasti datang juga. Tidak ada orang yang bisa menghindar dari kematian itu. Tapi yang paling penting yang harus kita lakukan adalah bekal menghadapi kematian itu. Sebaik-baik bekal menghadapi kematian adalah kita selalu beriman kepada Allah SWT dan  meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT.

Ada tiga amalan yang dapat mengalir terus pahalanya, miskipun orang tersebut sudah mati, adalah seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a
"Apabila seseorang itu meninggal dunia maka terputuslah amalannya, kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak yang shaleh mendoakan untuknya".